Apa itu bisnis StartUp? Mengapa belakangan ini banyak pebisnis yang menyebut StartUp sebagai salah satu bisnis dengan masa depan cerah? Sekedar informasi, Startup berasal dari bahasa Inggris yang bermakna sebuah usaha yang baru dirintis. StartUp merujuk pada bidang usaha yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi.
Oleh karenanya, StartUp sangat bergantung dengan internet. Selain itu, bisnis StartUp juga tidak jauh dari aplikasi, sistem pembayaran, e-commerce (perdagangan online), dan sebagainya.
Nah, dari penjelasan tersebut muncul pertanyaan “apa yang harus dilakukan jika ingin memulai bisnis StartUp?”. Karena berfokus pada perkembangan teknologi, bisnis ini jelas harus mengikuti pesatnya perkembangan teknologi yang terus melaju.
Namun, ada hal yang terkesan remeh tapi sebenarnya sangat penting saat Anda ingin memulai bisnis StartUp. Salah satunya adalah memberikan nama pada bisnis StartUp Anda. Lantas, bagaimana cara memilih nama bisnis yang bagus? Lebih jelasnya simak ulasan tentang generator nama bisnis StartUp berikut ini ya!
Apa Itu Nama Bisnis StartUp?
Sebelum membahas bagaimana caranya memberikan nama yang bagus, unik dan menarik untuk bisnis, mari kita mempelajari terlebih dahulu apa itu nama bisnis. Nama bisnis menjadi salah satu elemen yang penting karena akan menjadi identitas yang terus melekat sampai kapanpun. Sukses atau tidaknya sebuah bisnis bisa dipengaruhi oleh nama yang diberikan pemiliknya.
Terkait nama bisnis, di Indonesia sendiri terdapat Undang-undang yang mengatur tentang nama bisnis. Berdasarkan Undang-undang Merek no 19 tahun 1992, nama bisnis diartikan sebagai tanda berupa kata, huruf, gambar, angka, susunan warna yang memiliki daya pembeda dalam kegiatan perdagangan (baik barang atau jasa).
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa nama bisnis StartUp merupakan identitas yang ada pada pada sebuah usaha StartUp, dengan tujuan untuk membedakan usaha tersebut dengan bisnis serupa yang telah ada sebelumnya.
Bagaimana Cara Menghindari Kesalahan Saat Memberi Nama Bisnis?
Memberi nama pada bisnis mungkin terkesan sepele dan mudah, padahal sebenarnya banyak pertimbangan yang harus Anda pikirkan sebelum benar-benar memutuskan nama resmi untuk sebuah bisnis.
Ada hal-hal yang harus dihindari agar bisnis StartUp yang Anda mulai terus langgeng, terhindar dari kasus plagiasi, serta membawa “lucky” untuk semua pihak yang terlibat di dalam bisnis tersebut. Begini cara menghindari kesalahan saat memberi nama pada bisnis:
1. Cermat dalam Memilih Nama untuk Bisnis
Cara pertama untuk menghindari kesalahan saat memberi nama adalah cermat dalam memilih nama bisnis. Di sini, idealnya Anda memilih satu atau dua nama yang belum pernah digunakan oleh perusahaan atau bisnis lain.
Caranya bisa dengan melakukan pengecekan di Google, untuk mengetahui nama apa yang sudah dipakai perusahaan lain. Nama yang sudah dipakai oleh pebisnis lain umumnya punya hak paten, sehingga jika dipakai untuk kedua atau ketiga kalinya, bisa terjerat pidana plagiasi nama.
2. Rancanglah Nama yang Singkat dan Unik
Selanjutnya, pilihlah nama yang singkat dan juga unik. Ada banyak sekali keuntungan dari penerapan dua sifat ini, salah satunya memudahkan konsumen mengingat nama bisnis Anda. Terlebih, nama yang unik bisa menjadi penunjang brand awareness.
Namun, meski unik pastikan nama tersebut tidak mempunyai konotasi negatif. Karena, nama yang buruk bisa membawa dampak yang kurang bagus untuk bisnis yang sedang dijalankan.
3. Hindarkan Penggunaan Angka atau Huruf Romawi
Dari banyaknya nama bisnis yang ada di dunia, kita pasti jarang sekali menemukan nama sebuah brand dengan huruf atau angka romawi bukan? Hal ini karena angka, huruf romawi atau aksara asing tidak familiar di lidah orang Indonesia.
Parahnya lagi, ada banyak kalangan yang mungkin tidak mengerti cara membaca atau melafalkan nama tersebut. Sehingga, memberi nama bisnis dengan angka atau huruf asing akan membuat calon pelanggan bingung.
4. Hindari Nama yang Mirip dengan Bisnis Lain
“Kan hanya mirip saja, bukan meniru?” Pernyataan ini mungkin saja terlintas di benak Anda. Namun, perlu Anda ketahui bahwa nama tak sekedar kata yang tertera pada papan bisnis. Lebih dari itu, nama berisikan kreativitas dari pemilik bisnis, hasil pikiran, harapan, atau visi yang kemudian diwujudkan dalam bentuk nama bisnis.
Memilih nama mirip bukanlah keputusan yang bagus. Selain membuat bingung pelanggan, ada kemungkinan pemilik nama sebelumnya menggugat bisnis Anda karena dianggap plagiat dan melanggar hak paten. Jangan sampai ini terjadi ya!
Cara Mudah Menggunakan Generator Nama Bisnis
Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, ada banyak cara alternatif yang bisa dilakukan untuk memberikan nama pada bisnis Anda. Berikut kami kupas cara menggunakan Generator Nama Bisnis. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Ganti bahasa menjadi bahasa Indonesia
- Masukkan kata kunci sesuai dengan jenis bisnis yang akan Anda buat. Kata kunci tersebut bisa berupa harapan atau misi yang terkait dengan bisnis yang akan dijalani, setelah memasukkan kata kunci klik “buat”
- Untuk Anda yang akan membuat nama bisnis StartUp, Anda bisa masukkan kata kunci “StartUp, travel, shopping” dan lain sebagainya
- Generator Nama Bisnis akan memberikan banyak rekomendasi nama. Pilih satu atau dua saja yang menurut Anda paling cocok dengan bisnis Anda
- Pada bagian bawah nama yang direkomendasikan, Anda bisa melihat ketersediaan domain untuk keperluan promosi di website (jika diperlukan)
Kelebihan Generator Nama Bisnis
Mengapa menggunakan Generator Nama Bisnis, bukan generator lain? Ada beberapa fitur andalan yang memudahkan user menggunakan generator ini:
- Generator Nama Bisnis ini sangat mudah digunakan karena fiturnya yang tidak membingungkan
- Terdapat banyak pilihan nama dalam satu kali search, Anda juga bisa mencari berdasarkan kategori industry
- Tersedia domain untuk Anda yang ingin memulai bisnis sekaligus melakukan promosi melalui website
- Anda juga bisa membaca artikel-artikel singkat terkait dengan cara berbisnis bagi para pemula
6 Contoh Nama Bisnis StartUp Terbaik di Indonesia
StartUp merupakan bisnis yang terbilang baru di Indonesia. Meski begitu, perkembangan StartUp di negara ini sangat pesat, ada banyak sekali bisnis StartUp karya anak bangsa yang tercatat masuk dalam list perusahaan unicorn.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia mencatat ada kurang lebih 2.100 perusahaan StartUp di seluruh Indonesia. Inilah bisnis StartUp Indonesia yang mempunyai nama unik, reputasi baik dan bisa bersaing di kancah Internasional:
1. GoJek
Dirintis oleh Nadiem Makarim pada 2010, Gojek merupakan bisnis StartUp pertama yang masuk dalam list perusahaan unicorn. Sebagai informasi, unicorn di sini berarti sebuah perusahaan sudah mempunyai nilai valuasi US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 Triliun.
Sesuai dengan namanya, GoJek ini awalnya merupakan aplikasi untuk memesan ojek secara online. Sekarang, tak hanya layanan ojek online saja yang tersedia, Anda bisa memesan berbagai jenis makanan, jasa (seperti massage, belanja) bahkan bisa membeli berbagai tiket dan pembayaran tagihan melalui aplikasi ini.
Menurut sang pendiri, nama Gojek terinspirasi dari transportasi umum tidak resmi, ojek. Keseringan menggunakan transportasi ojek inilah yang membuat Nadiem terpanggil untuk mendirikan Gojek.
2. Tokopedia
Another unicorn list adalah Tokopedia, yang menyandang gelar tersebut di tahun 2017 lalu. StartUp yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison ini berubah status menjadi perusahaan unicorn setelah mendapat suntikan dana dari Alibaba Group sebesar 1,1 Miliar Dolar AS.
Tokopedia berfokus pada penjualan e-commerce. Layaknya ensiklopedia belanja, di aplikasi ini, Anda bisa menjual dan membeli berbagai macam barang dari seluruh penjuru Indonesia. Harga yang dipatok oleh Tokopedia pun beragam, inilah yang menjadi daya tarik mengapa banyak orang ingin bertransaksi di StartUp satu ini.
Berdasarkan informasi, nama Tokopedia terinspirasi dari kata Ensiklopedia yang kemudian digabung dengan kata toko sehingga terciptalah nama Tokopedia.
3. Traveloka
Berikutnya, ada StartUp yang bergerak di bidang travel atau perjalanan. Berdiri pada tahun 2012 lalu, Traveloka masuk dalam tiga besar perusahaan StartUp unicorn di Indonesia. Berdasarkan laporan dari CBInsight, saat ini nilai valuasi TRaveloka adalah 3 Miliar Dolar atau setara Rp 42,6 Triliun.
Nama Traveloka sendiri diambil dari kata “travel” yang artinya berjalan-jalan. Tak heran kalau Traveloka fokus ke penjualan tiket pesawat, kereta api, bus, serta pemesanan hotel. Selain itu, Traveloka juga menyediakan paket “holiday stays” yang mempermudah konsumen yang ingin berlibur tanpa ribet.
4. J&T Express
Berikutnya, kita berpindah ke StartUp yang bergerak di bidang jasa kirim barang, yaitu J&T Express. Saat ini, valuasi J&T Express ini sebesar 20 Miliar Dolar atau setara dengan Rp 284 Triliun. Nama J&T diambil dari dua orang founding father bisnis ini, Jet and Tony.
Sedangkan “Express” berarti “cepat” dalam bahasa Inggris. Nama ini berisi visi dari J&T Express untuk menjadi salah satu perusahaan pengiriman dengan estimasi waktu tercepat dan bisa tiba di tangan konsumen tepat waktu.
5. Ajaib Investasi
Nama bisnis StartUp terbaik berikutnya adalah StartUp yang bergerak di bidang saham dan investasi reksadana, yaitu Ajaib. Meski baru berdiri pada tahun 2018 lalu, bisnis yang bernaung di bawah PT Takjub Teknologi Indonesia ini sudah berstatus sebagai bisnis unicorn.
Berbicara tentang nama, Ajaib punya nama yang cukup unik bukan? Hal ini tak hanya sebatas nama saja, logo aplikasi Ajaib juga berupa “lampu Aladdin” berwarna biru. Ajaib ini tak hanya sekedar nama, mengingat investasi saham dan reksadana bisa menjadi ladang cuan jika mengerti trik dan tips saat membeli sahamnya.
6. Kredivo
Terakhir, ada bisnis StartUp yang bergerak di bidang jasa peminjaman uang. Kalau beberapa tahun lalu, sistem kredit hanya bisa dilakukan dengan perantara orang, saat ini kredit bisa dilakukan secepat kilat melalui aplikasi, yaitu Kredivo.
Saat ini, Kredivo tak hanya banyak digunakan oleh user dari Indonesia saja, tetapi juga luar negeri, terutama di Vietnam. Mudahnya mengambil kredit melalui Kredivo membuat ia disukai banyak user. Saat ini, Kredivo masuk dalam StartUp yang punya masa depan cerah.
Terkait nama, penggunaan nama Kredivo ternyata cukup efektif dalam membangun brand awareness. Selain itu Kredivo juga cukup menggambarkan bisnis kredit online yang dijalankan.
20 Ide Generator Nama Bisnis StartUp
Nah, untuk Anda yang akan memulai bisnis StartUp, tapi masih bingung untuk memutuskan nama bisnis apa yang cocok, berikut kami rekomendasikan 20 ide generator nama bisnis StartUp yang mungkin bisa membantu Anda:
- Relaunching
- Event Droid
- Secure StartUp
- Ticketster
- Tourism Ware
- Fly Trips
- Holiday Goes
- Trip Travel
- Travelsy
- Cruisela
- Snackbar
- Setabels
- Spendingly
- Cobuying
- Grocery
- Foodistic
- And Deck
- Sends Send
- Cargo Railway
- Up Retail
Membangun Bisnis StartUp Setelah Memberikan Nama
StartUp adalah sebuah bisnis yang memadukan antara ide kreatif, pandai melihat peluang, sekaligus memberikan kemudahan untuk konsumen. Akan tetapi, tetap ada beberapa hal yang perlu dijadikan catatan setelah memutuskan nama bisnis StartUp Anda:
1. Melakukan Riset Pasar
Kebutuhan konsumen akan teknologi terus meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, sangat penting melakukan riset pasar sebelum memutuskan apa yang akan Anda lakukan untuk bisnis StartUp Anda. Tak cukup dengan mengandalkan data dari opini pribadi dan orang-orang terdekat.
Sebagai contoh, jika Anda ingin mengembangkan bisnis StartUp di bidang pengiriman barang, pastikan terlebih dahulu apakah bisnis kompetitor sudah cukup populer dan sering digunakan di daerah tersebut? Apakah konsumen di daerah tersebut rajin memesan barang secara online? Pertanyaan di atas sangat penting karena menjadi kunci apakah bisnis Anda akan berkembang dengan baik atau tidak.
2. Punya Wawasan Luas Seputar Teknologi
StartUp tak bisa dipisahkan dari teknologi dan sistem informasi. Oleh karena itu, saat Anda ingin membangun sebuah bisnis berbasis StartUp, selain harus punya modal materi, Anda juga dituntut untuk kaya wawasan seputar teknologi. Jika tidak, maka bisnis Anda bisa saja tertinggal jauh dibandingkan mereka yang paham akan teknologi yang berkembangan dengan sangat pesat.
3. Memperluas Relasi Bisnis
Bisnis StartUp tak bisa dilakukan sendiri, Anda membutuhkan partner dan teman berpikir, mengenai langkah apa yang harus dilakukan kedepan untuk memajukan bisnis tersebut. Umumnya, StartUp yang diminati membutuhkan waktu 6 bulan hingga satu tahun untuk melangkah ke progress yang lebih baik.
Dalam jangka waktu itulah, Anda dan tim bisa mengembangkan segala hal yang dibutuhkan oleh konsumen, mempelajari habits mereka. Jika dalam enam bulan bisnis berjalan dengan lancar, maka ini sign yang bagus. Anda bisa memperluas relasi dan membangun jejaring bisnis lebih luas.